Beranda Christianity Meneruskan Pekerjaan Baik Sampai Kristus Datang

Meneruskan Pekerjaan Baik Sampai Kristus Datang

225

Menantikan sesuatu mungkin menjadi pekerjaan yang membosankan. Namun berbeda dengan pemerintahan kota London serta sekitar 10.000 atlet dari 204 negara peserta Olimpiade 2012. Sejak 4 tahun silam, para atlet telah mempersiapkan diri dengan latihan-Iatihan dan pengaturan pola makan yang ketat demi memberikan prestasi yang optimal. Begitu juga pemerintahan kota London melakukan berbagai pembenahan kota sejak masuk nominasi 8 tahun sebelumnya. Mereka menantikan sesuatu dengan melakukan pekerjaan yang terbaik sampai waktunya tiba.

Yohanes Pembaptis tahu apa yang harus dikerjakannya demi menantikan Sang Juruselamat. Ia tidak berpangku tangan, melainkan bersedia mengerjakan bagiannya bukan hanya sebagai seorang pembaptis, tetapi juga sebagai seorang “pemberita” bagi orang-orang di masanya demi menyambut Sang Mesias yang dinantikan sesuai nubuat Yesaya. la menyerukan agar setiap orang bersedia untuk bertobat dan dibaptiskan demi pengampunan dosa. Itulah cara yang dikerjakan Yohanes untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, meluruskan jalan bagi-Nya. Agar setiap orang dapat melihat yang dari Tuhan.

Yohanes sadar, bahwa panggilannya adalah mempersiapkan jalan bagi pelayanan Tuhan Yesus, sehingga ia berkata, “la harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. Ia tidak merasa pantas untuk bermegah diri apalagi merasa telah brljasa atas pekerjaan besarnya. Mentalitas inilah yang semestinya dimiliki oleh setiap orang dalam meneruskan pekerjaan baik sampai Kristus datang kembali untuk kedua kalinya. Ia tidak mau mengambil kemuliaan yang semestinya diberikan kepada Sang Kristus semata. Ia hanyalah alat kuasa di tangan-Nya untuk melakukan pekerjaan baik. Dan ia telah melakukan pekeljaan baik yang terbaik sesuai kehendak-Nya.

Kristus akan datang. Dalam penantian akan kedatangannya, jemaat hendaknya melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya. Jemaat Tuhan bukan bekerja atau melakukan sesuatu secara biasa-biasa saja, atau secara normatif saja, tetapi yang terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai karyawan melakukan pekerjaan terbaik, siswa atau mahasiswa melakukan bagiannya dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya – bukan sekedar agar lulus dengan nilai terbaik. Jemaat Tuhan yang jadi para pejabat negara, pewagai negeri maupun swasta – yang berwenang dan berkewajiban melayani masyarakat, memberikan pelayanan terbaik yang mampu ia berikan. Jemaat Tuhan yang menjadi pengusaha, pengiat berbagai kegiatan, atau dalam peran apa pun di dunia ini, hendaknya memberikan yang terbaik yang dapat dilakukannya. Jemaat Tuhan melakukan yang terbaik bukan demi uang, bukan demi karir, dan bukan juga karena takut ditegur atau dipecat. Tetapi ia melakukan semuanya untuk Tuhan yang dinantikannya, yang telah menyelamatkannya dari maut dan dosa.

Melakukan yang terbaik memang melelahkan, namun jemaat Tuhan percaya dan selalu meminta Tuhan akan menolongnya. Ia tidak menjadi lelah, sebab “.. mereka yang menanti-nantikan ALLAH akan mendapat kekuatan baru. Mereka akan membubung dengan sayap seperti burung rajawali. Mereka akan berlari dan tidak menjadi penat, mereka akan berjalan dan tidak menjadi letih. (Yes 40:31).

Kiranya Tuhan Yesus memberkati Anda. Amin !

Disarikan oleh Bernard Simamora, dari Khotbah Pendeta Wee Wilyanto, Minggu 9 Desember 2012 di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Maulana Yusuf Bandung.