Beranda Politik Pilkada Jambi, Kemiskinan Jadi Perhatian Pemilih

Pilkada Jambi, Kemiskinan Jadi Perhatian Pemilih

223

Masyarakat menilai pembangunan di sektor perekonomian, pendidikan, dan kesehatan yang dijalankan Pemerintah Kota Jambi belum berhasil. Akses lapangan pekerjaan, pendidikan dan kesehatan, serta pendapatan ekonomi masyarakat masih rendah.

Sejumlah masalah perkotaan paling menyita perhatian para calon pemilih. Ini terungkap dalam hasil survei ”Pencitraan Personal dan Pemetaan Isu-isu Politik Pilkada Kota Jambi” yang dilaksanakan Tetra Communication selama April-Juni lalu.

Hasil survei terhadap 535 responden pada 62 kelurahan di Kota Jambi menunjukkan, minimnya lapangan pekerjaan sebagai masalah utama di Jambi, yang mengakibatkan angka pengangguran meningkat tajam. Ini juga berkorelasi dengan pendapat responden mengenai pendapatan ekonomi masyarakat yang semakin sulit. Begitu pula kebijakan politik dan aksesibilitas publik terhadap masalah pendidikan dan kesehatan.

”Sebanyak 67,8 persen responden menilai penciptaan lapangan kerja belum berhasil, penilaian serupa juga pada upaya peningkatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” tutur A Shomad, Pimpinan Tim Survey Tetra Communication kepada pers, Jumat (15/8) di Jambi.

Partisipasi tinggi

Meski belum puas dengan pembangunan selama ini, angka partisipasi masyarakat Kota Jambi menyambut Pemilihan Kepala Daerah Kota Jambi yang dijadwalkan 20 Agustus mendatang cukup tinggi. Sebanyak 87,8 persen responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya. Hanya 11 persen yang menyatakan tidak ikut memilih, itu pun karena alasan belum terdaftar.

”Ternyata tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang bahwa angka golput bakal tinggi,” ujarnya.

Melihat hasil survei, menurut Shomad, tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yaitu Bambang Priyanto-Sum Indra, Asnawi-Nuzul Prakasa, dan Zulkifli Shomad-Agus Roni, memiliki kesan personal yang bersaing ketat. Dalam hal kesan intelektualitas, posisi Bambang-Sum lebih unggul, yaitu 61,8 persen; pasangan Asnawi-Nuzul 56,4 persen; dan Zul-Agus 56,4 persen. Sutrisno-Effendi Hatta jauh di bawah, hanya 46 persen.

Begitu juga penilaian masyarakat terhadap ketajaman visi pasangan calon, Bambang-Sum 58,7 persen; Asnawi-Nuzul 58,4 persen; Zul-Agus 51,1 persen; sedangkan Sutrisno-Effendi 41,9 persen.

Bambang-Sum kembali unggul untuk penilaian karisma ketokohan, yaitu 59,4 persen; Asnawi-Nuzul 57,5 persen; Zul-Agus 53,5 persen; dan Sutrisno-Effendi 44,4 persen.

Secara umum, pasangan Bambang-Sum unggul pada sejumlah materi survei. Namun, saat ditanya ”Siapakah yang paling pantas menjadi Wali Kota Jambi?”, Asnawi justru lebih unggul, yaitu 18 persen. Bambang memperoleh 13,7 persen, Zulkifli 8,8 persen, Sutrisno 1,5 persen, dan lainnya tidak memilih keempat-empatnya. (ITA)

sumber : kjompas